TIGA TIPE MANUSIA DAN CARA MENDEKATI MEREKA
—oleh: Ndika Mahrendra
BERBICARALAH sesuai dengan bahasa kaummu. Demikian salah satu petuah
emas Rasulullah Muhammad saw suatu ketika. Sangat singkat, sederhana,
namun juga sangat rumit. Sebab kita sedang berbicara tentang psikologi
massa di sini. Bersamaan dengan itu, kita pun berbicara tentang
psikolinguistik.
Kita butuh kemampuan memahami tipe serta
karakter relasi bicara. Sebab dari sinilah kita baru tahu, dengan
pendekatan dan bahasa macam apa agar pesan kita tersampaikan dengan
efektif. Dan yang jauh lebih penting, kita tidak mengalami penolakan.
Namun, berulangkali ternyata kita kerap salah mengindentifikasi tipe dan
karakter mereka, dan lalu diperparah dengan bahasa pendekatan yang juga
keliru. Maka pada gilirannya, pesan yang hendak kita tancapkan di
kedalaman batin rekan bicara kita pun hanya menguap. Bergegas pergi
melebihi kecepatan badai katrina.
Kasus tersebut pun menemukan
titik relevansinya dengan salah satu pekerjaan kita di JSS, yaitu
mencari referal. Tak sedikit postingan berisi keluh kesah dan apatisme,
bahwa mencari referral adalah pekerjaan yang rumit dan melelahkan. Orang
lain tak mau percayalah. Orang lain menunggu bukti kesuksesan kitalah.
Dan ‘lah’ ‘lah’ lain yang membuat suasana batin menjadi begitu semrawut.
Namun di pihak lain, tak sedikit pula member yang dengan riang hati
berkomentar, bahkan memposting bukti-bukti sahih yang menukjukkan bahwa
mencari referal adalah pekerjaan yang sangat mudah. Bonus 10% yang
disumbangkan dari funding referal mereka nilainya kerapkali membuat
masygul.
Lalu saya pun bertanya, mengapa di saat sekumpulan
member-member disergap galau yang akut tentang susahnya mencari
referral, segerombolan member lain tengah berbungah hati menikmati bonus
10% yang secara drastic menyodok jumlah posisi mereka di dalam account
JSS? Apakah member yang berhasil menggaet banyak referral itu adalah
pribadi-pribadi hebat, sementara member yang gagal menciduk referal itu
hanyalah segerombolan pribadi-pribadi pecundang yang senantiasa dihajar
gebalau kesialan?
Rasanya tak elok memberi sebuah penghakiman.
Saya lebih tertarik untuk mengkaji kejadian-kejadian semacam itu
berdasarkan teori marketing, psikologi massa, dan juga psikologi bahasa
(psikolinguistik). Dan kesimpulan saya, yang titik pembeda antara member
yang lancar menggaet referral dan member yang seret referral adalah
terletak di kemampuan memahami karakter dan tipikal calon referral,
serta metode pendekatan dan metode bahasa yang dipilih.
Baiklah, mari kita belajar mengurai persoalan. Sebab keluh kesah,
sebagaimana telah dicatat oleh oleh sejarah, tak pernah mampu
menyelesaikan keadaan. Seorang yang telah sampai di jalan-jalan
keagungan pernah berdendang: orang-orang yang pandai berkeluh kesah
memang akan membuat banyak orang menaruh rasa kasihan. Namun tak satu
pun dari mereka yang kasihan itu menaruh rasa hormat.
Begini.
Dalam teori pemasaran, manusia itu digolongkan ke dalam tiga tipe
komunikasi. Yang pertama Tipe Penglihatan. Yang kedua Tipe Pendengaran.
Dan yang ketiga, Tipe Perasaan. Dan ketiganya membutuhkan tiga strategi
yang juga berbeda. Salah metode komunikasi, maka anda ibarat seorang
penggembala yang tengah menggarami burung terbang.
Yang pertama
Tipe Penglihatan. Orang-orang dengan tipe semacam ini saat berbicara
biasanya sangat cepat. Saat berpakaian juga suka memakai aksesoris yang
lebih banyak dibandingkan tipe yang lainnya. Kosakata yang sering muncul
saat mereka berkomunikasi biasanya sering menyebutkan kata-kata yang
mengakses kepada penglihatan. Taruhlah Misalnya, ‘Kelihatannya’,
‘Tampaknya’, ‘Bentuknya’, ‘Pemandangannya’, Warnanya dan lain-lain
sebagainya.
Saat Anda mendapatkan prospek yang seperti ini,
Anda mesti mengajukan gambar-gambar produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Dalam konteks ini, anda butuh print out atau screen shoot dari table
profit yang Anda dapatkan saban hari, bukti WD, dan tentu angka-angka
hasil penjualan dollar Anda dari money changer yang sudah nemplok di
rekening bank local Anda. Sebab seringkali prospek Anda belum familiar
dengan Liberty Reserve dan Aler Pay.
Jika disimpulkan secara
sederhana, prospek dengan tipikal macam ini lebih menekankan pada bukti
yang dapat dilihat oleh indra penglihatan!
Kedua, Tipe
Pendengaran. Pada tipe pendengaran ini, biasanya, saat berbicara nada
suaranya akan naik turun. Tipe ini sangat senang sekali dengan cerita,
kisah-kisah, dan jejak pengalaman orang lain. Kata- kata yang sering
mereka ucapkan adalah: ‘Siapa yang cerita?’ ‘Ngomongnya Bagaimana?’,
‘Bicaranya bagaimana?’, ‘Nadanya?’, ‘Lagunya?’. Kebiasaan unik yang
sering dilakukan pada tipe pendengaran adalah mereka sering sekali ini
menyodorkan telinganya kepada lawan bicaranya. Bukan karena budek. Tapi
karena mereka tak ingin kehilangan kisah-kisah yang bagi mereka sangat
ajaib.
Saat Anda mendapatkan prospek seperti ini, Anda bisa
berbicara langsung dengannya dan berbicara ke akses yang mengenai
pendengarannya. Anda bisa menceritakan kisah-kisah Anda, atau
member-member lain yang sudah sukses. Anda bisa menunjukkan
testimoni-testimoni dari para member JSS yang dapat membuat dia
tertarik.
Jika dirumuskan secara sederhana, prospek dengan
tipikal ini, akan berhasil Anda tahlukkan dengan cerita-cerita
kesuksesan Anda atau member lain. Mereka tidak butuh print out atau
screen shoot daily earning Anda, walau jumlahnya telah menyentuh ratusan
dollar perhari!
Dan yang ketiga, Tipe Perasaan. Member yang
mempunyai tipe ini, memiliki ciri-ciri khusus dalam nada bicaranya. Nada
bicaranya mantab, penuh jeda, dan semua yang dapat mengakses ke
perasaan. Kata-kata yang sering mereka munculkan misalnya adalah:
‘Suasananya nyaman’, ‘udaranya sejuk’, ‘mahal ya’, ‘manis ya’. Dan
secara fisik, mereka biasanya memakai baju asal-asalan, dan tidak rapi.
Yang terpenting bagi mereka adalah nyaman.
Saat Anda
mendapatkan prospek seperti ini, Anda bisa buat perasaannya nyaman dan
berbicara ke akses yang mengenai perasaannnya. Misal Anda memaparkan
bahwa JSS itu adalah pilihan yang tepat menjadi jalan untuk mencapai
sukses. Komisi 2% saban hari. Sistem RSF yang menjadi garansi JSS tak
akan scam dan bakal bertahan lama. Dan tentu, sampaikan pula bahwa JSS
itu hukumnya halal. Itu penting bagi mereka yang beragama muslim.
Jika dirumuskan secara sederhana, prospek dengan tipikal semacam ini
akan berhasil Anda taklukkan jika Anda mampu membuat mereka merasa
nyaman. Mereka tidak takut. Mereka merasa bahwa apa yang Anda tawarkan
adalah solusi aman bagi masa depan hidup mereka.
Maka mulai
saat ini, hentikan berkeluh kesah. Jangan salahkan keaadan atau orang
lain saat Anda gagal mendapat referral baru. Evaluasilah cara-cara yang
Anda lakukan. Sebab manusia itu unik, dan berbeda satu sama lain.
Penyamarataan metode pendekatan, penyeragam pilihan bahasa, hanya akan
mencampakkan Anda di lembah penolokan yang menyakitkan. So…, kenali
karakter dan tipikal mereka, dan dekati dengan cara yang tepat.
Salam Sukses…,
Admin Justbeenpaid Jogjakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar